Diknas Lubuklinggau Keluarkan Surat Edaran Libur Ramadan 2023 dan Idul Fitri untuk PAUD/TK, SD SMP

LUBUKLINGGAU -Radar Daerah – Selama bulan suci Ramadan 2023, jam belajar dan kegiatan belajar mengajar sekolah baik di tingkat PAUD/TK, SD dan SMP baik negeri maupun swasta di Kota Lubuklinggau Provinsi Sumatera Selatan (Sumsel) dikurangi.

Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kota Lubuklinggau telah mengeluarkan surat edaran berupa petunjuk teknis (Juknis) mengenai jam belajar dan kegiatan belajar mengajar PAUD/TK, SD dan SMP selama bulan Ramadan 2023.

Dalam surat edarannya berbunyi:

“Dalam rangka menyambut bulan suci Ramadan tahun 2023 dan Lebaran Idul Fitri (1 Syawal 1444).

Serta memperhatikan keputusan Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan nomor : 420 / 87 /Disdikbud 2022 tentang pedoman penyusunan kalender pendidikan jenjang sekolah dasar dan sekolah menengah pertama tahun pelajaran 2022/2023.

Dengan ini menyampaikan kepada seluruh kepala satuan pendidikan PAUD/TK/SD/SMP negeri dan swasta sekota Lubuklinggau tentang hal-hal berikut.

Pertama, kegiatan belajar mengajar menjelang bulan suci Ramadan diliburkan mulai tanggal 22-25 Maret dan masuk kembali tanggal 27 Maret 2023.

Kedua, kegiatan belajar mengajar selama bulan suci Ramadan dikurangi 10 Menit.

Ketiga, pelajaran praktek olahraga selama bulan Ramadan diganti teori dan diperbanyak kegiatan keagamaan.

Ke empat, selama bulan suci Ramadan satuan pendidikan diharapkan dapat melaksanakan kegiatan keagamaan dalam meningkatkan akhlaqul karimah bagi peserta didik.

Kelima, libur menyambut Hari Raya Idul Fitri mulai tanggal 20-26 April 2023 dan masuk kembali tanggal 27 April.”

Kadisdikbud Kota Lubuklinggau, Dian Candera melalui Sekretaris Disdikbud Yulianti menyampaikan aturan pembelajaran selama bulan suci Ramadan sudah keluar.

Kegiatannya sama dari tahun-tahun sebelumnya, saat bulan Ramadan ada pengurangan waktu belajar mengajar di sekolah.

“Masing-masing 1 Jam pelajaran akan dikurangi 5 menit,” ujarnya pada wartawan.

Kemudian saat bulan Ramadan nanti kegiatan cendrung lebih banyak ditekankan kepada kegiatan-kegiatan keagamaan, agar anak-anak fokus beribadah.

“Kegiatan banyak ditekankan lebih keagamaan, atau bisa dikatakan ibadah,” tambahnya. (Adv